Artikel Bahasa Indonesia

 

Remaja Rentan Mengalami Gangguan Penglihatan
 

 

    Di era kemajuan teknologi seperti sekarang, kehidupan manusia hampir tidak bisa dipisahkan dari perangkat digital. Gawai atau gadget telah menjadi bagian penting dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Perkembangan fitur yang disematkan pada sebuah gadget sudah dapat mencakup hampir seluruh kebutuhan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, mulai dari belajar, berkomunikasi, hingga hiburan semuanya bisa dilakukan hanya melalui satu perangkat kecil dalam genggaman. Bagi kalangan remaja, gadget tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi bagian dari identitas sosial dan gaya hidup. Fitur-fitur canggih yang tertanam dalam gadget semakin mempermudah segala aktivitas. Bahkan, beberapa aplikasi dan platform mampu menggantikan kebutuhan akan buku, televisi, atau bahkan ruang kelas. Akibatnya, intensitas penggunaan gadget di kalangan remaja meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sayangnya, di balik kemudahan itu, tersimpan risiko yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah gangguan kesehatan pada indera penglihatan.

    Menurut Kompas.id, kalangan remaja di Indonesia rentan mengalami gangguan penglihatan. Hal itu disebabkan populasi usia remaja saat ini terlalu sering menggunakan komputer dan gawai dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia M Malik saat temu media dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia, Selasa (2/10/2018), saat ini anak-anak Indonesia rentan mengalami gangguan kesehatan mata. Mereka terlalu sering terpapar radiasi telepon seluler dan penggunaan komputer. Untuk itu, kaum remaja dianjurkan menghindari paparan cahaya telepon seluler di tempat gelap atau pencahayaan kurang. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah tidak membaca dengan jarak terlalu dekat, tidak membaca sambil tiduran, dan tidak menonton terlalu dekat.

    Gadget bukanlah musuh. Ia adalah alat yang jika digunakan dengan bijak, bisa menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Namun, bagi remaja yang masih berada dalam masa pertumbuhan, penggunaan gadget harus diiringi kesadaran dan kontrol diri. Menjaga kesehatan mata adalah bagian dari investasi jangka panjang terhadap kualitas hidup. Penggunaan gadget memang membawa banyak manfaat bagi remaja, namun jika tidak digunakan secara bijak, dapat berdampak negatif, khususnya pada kesehatan mata. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk membatasi waktu layar, menjaga jarak saat melihat layar, dan menghindari penggunaan gawai dalam kondisi pencahayaan buruk.

 


Kompas, T. H. (2018, October 3). Remaja Rentan Mengalami Gangguan Penglihatan. Kompas.id. https://www.kompas.id/artikel/remaja-rentan-mengalami-gangguan-penglihatan

‌Alisyahbana, A. T. (2023). Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Kesehatan Mata Remaja. Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(4), 582–589. https://doi.org/10.54259/sehatrakyat.v2i4.2272



 Nama: Najiha Zhafira

 Kelas: XIIB

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENEMU GOOGLE

Gambar
🔎 PENEMU GOOGLE🔍 Duo pendiri Google Sergey Brin dan Larry Page. Penemu Google adalah dua orang mahasiswa Universitas Stanford yang bernama Lawrence Edward Page dan Sergey Brin. Menurut beberapa catatan sejarah, Google tercipta dari sebuah garasi yang ada di Menlo Park, California, Amerika Serikat. Rancangan mesin pencari tersebut terus dikembangkan, hingga pada akhirnya Google mendapatkan hak paten secara resmi yang sudah ditetapkan oleh Universitas Stanford. Perusahaan Google Inc yang terus mengalami perkembangan, akhirnya membangun sekaligus mengembangkan perusahaannya di Mountain View, California, Amerika Serikat. Pada dasarnya istilah Google itu sendiri merupakan istilah yang berasal dari sebuah kata “gogol” yang salah. Kesalahan kata tersebut menghasilkan sebuah nama “Google” yang sudah diketahui oleh banyak orang hingga saat ini. “Gogol” adalah sebuah istilah dalam ilmu pengetahuan matematika yang dibuat oleh seorang ilmuwan yang bernama Milton Sirota, yang mengarah pada angka ...
Baca selengkapnya

poster tik "iklan"

Gambar
Kata kebab berasal dari bahasa Arah atau Persia yang memiliki makna sebagai daging yang digoreng, bisa juga diartikan sebagai daging yang dipanggang. Asal kata kebab dari bahasa Arab tersebut berasal dari Aramic kabbaba di area Akkadin kababu, artinya “membakar atau menggosongkan”. Kata kebab menurut Kamus Lisan al’Arab mempunyai sinonim kata dengan kata tabahajah yaitu kata dalam bahasa Persia untuk makanan sepotong daging yang telah digoreng. Kata di bahasa Persia tersebut biasa dikenal di abad pertengahan, lalu akhirnya kebab tersebut digunakan dalam buku berbahasa Arab. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat kebab antara lain daging. Seringkali daging yang digunakan yaitu daging sapi, daging ayam, daging kambing, terkadang juga ada yang menggunakan daging domba. Selain itu kebab juga bisa diisi dengan sayuran, telur, ataupun keju.  Kalori dan Nutrisinya 1. Daging Kebab Daging kebab bisa terbuat dari berbagai macam jenis daging seperti daging ayam, daging sapi, daging domba, d...
Baca selengkapnya

Kunci Keseimbangan Hidup Sehat di Era Serba Cepat

 Kunci Keseimbangan Hidup Sehat di Era Serba Cepat Di dunia modern ini, hidup terasa serba cepat karena teknologi makin canggih, tekanan dari lingkungan, dan tuntutan hidup yang makin banyak. Karena itu, banyak orang membicarakan soal keseimbangan hidup . Sulit sekali menyeimbangkan antara kerja, kehidupan pribadi, dan kesehatan, padahal ini penting banget untuk semua orang. Saat ini, pekerjaan seringkali menuntut banyak waktu dan tenaga kita. Teknologi bikin semuanya jadi makin cepat, kita dituntut untuk terus produktif dan selalu terhubung. Belum lagi tuntutan dari keluarga, teman, dan masyarakat. Semua ini bisa bikin kita stres, capek, dan akhirnya kualitas hidup menurun. Kita semua menghadapi berbagai tuntutan setiap hari: kerjaan, keluarga, teman, dan waktu buat diri sendiri. Salah satu hal tersulit adalah membagi waktu dan energi buat semuanya. Banyak dari kita merasa terjebak dalam rutinitas kerja, tidur, lalu mengurus hidup sehari-hari. Ini bisa bikin kita stres, capek, bah...
Baca selengkapnya